China Masters 2025: Jojo Terhenti, Putri Kusuma Wardani Curi Perhatian, Ganda Putra Perkasa

Ludus01

Foto/PBSI

LUDUS - Hari yang panjang itu dimulai dengan harapan, tetapi berakhir dengan campuran antara lega dan getir. Di China Masters 2025, tujuh wakil Indonesia turun bertanding di babak 16 besar. Namun hanya tiga yang bisa melangkah ke perempat final. Angka itu menyisakan perasaan ganjil, seperti menyaksikan hujan reda tetapi awan kelabu masih menggantung di langit.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Drama pertama hadir dari lapangan ganda campuran. Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, pasangan muda yang digadang-gadang sebagai penerus, harus berhadapan dengan unggulan ketiga dari Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei. Pertandingan berjalan penuh tensi, tiga gim yang menyesakkan: 13-21, 21-13, dan 16-21. Sebuah kekalahan yang menunjukkan potensi, tapi juga rapuhnya mental di saat kritis.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Harapan publik kemudian tertuju pada Jonatan Christie. Namun, yang terjadi justru membuat nafas tercekat. Jojo, unggulan kelima, tersungkur terlalu cepat di tangan Lin Chun-Yi dari Chinese Taipei. Skor 5-21 di gim pertama seperti sebuah mimpi buruk. Jojo sempat bangkit dan memberi perlawanan di gim kedua, tapi berakhir 20-22. Sekali lagi, langkah sang andalan utama tersendat sebelum waktunya.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Kabar baik akhirnya datang dari sektor ganda putra. Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri, pasangan yang selalu tampil dengan energi membara, bertarung sengit melawan unggulan keenam dari tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang. Pertandingan berjalan bak gelombang pasang-surut. Fajar/Fikri kalah 16-21 di gim pertama, lalu bangkit 21-15, dan menutupnya dengan kemenangan dramatis 21-18. Sorak dukungan pun menggema, seolah Indonesia masih punya taring di kandang lawan.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Namun, nasib berbeda menimpa pasangan ganda campuran lain, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah. Menghadapi Guo Xin Wa/Chen Fang Hui dari China, mereka tak sanggup menemukan ritme permainan. Skor 18-21 dan 7-21 menutup perjalanan mereka di turnamen ini.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Dari tunggal putri, Putri Kusuma Wardani menjelma sebagai kejutan menyenangkan. Dengan ketenangan yang terukur, Putri mampu menundukkan Sim Yu Jin dari Korea dalam dua gim langsung, 21-16 dan 21-19. Kemenangan itu bukan hanya tiket ke perempat final, tetapi juga sinyal bahwa Indonesia masih bisa berharap pada sektor tunggal putri yang sering kali terpinggirkan.

Sementara itu, di ganda putri, Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum harus mengakui keunggulan pasangan unggulan ketiga dari China, Jia Yi Fan/Zhang Shu Xian. Pertarungan mereka cukup ketat, namun tetap berakhir 13-21, 19-21. Sebuah pelajaran berharga di panggung besar.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Partai terakhir untuk Indonesia malam ini menjadi penutup penuh adrenalin. Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana melawan pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee, unggulan kelima. Gim pertama begitu meyakinkan dengan skor 21-10, namun drama berlanjut saat mereka tumbang 21-23 di gim kedua. Di gim penentuan, Leo/Bagas mengembalikan dominasi dengan 21-14, memastikan langkah mereka ke perempat final.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Tiga kemenangan dari tujuh laga. Angka yang mungkin tak sepenuhnya menggembirakan, tapi cukup untuk membuat asa tetap menyala. Dari kegagalan Jonatan Christie hingga heroisme ganda putra, dari kejutan Putri Kusuma Wardani hingga kepahitan ganda campuran, hari ini di China Masters 2025 menjadi cermin tentang rapuh sekaligus tangguhnya bulutangkis Indonesia. Turnamen belum usai, dan cerita masih panjang. Namun untuk malam ini, drama di lapangan sudah lebih dari cukup untuk membuat napas kita tertahan, lalu perlahan dilepaskan dengan sebuah bisikan: masih ada harapan.

Kepada tim media PBSI, mereka menitipkan pernyataan tentang kemenangan dan kekalahannya untuk Indonesia.

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu --

"Hari ini lagi-lagi kami masih belum bisa menang dari mereka, secara permainan juga tidak ada perubahan yang signifikan dari pertemuan terakhir. Masih banyak yang harus ditingkatkan.

Kami akui mereka punya konsisten yang bagus dalam bermain, kami masih jauh dari mereka. Cara mengatasi tekanan dalam permainan juga kami harus terus belajar. Kami mau menembus top ranking seperti mereka jadi harus bisa."

-- Jafar Hidayatullah --

"Start awal di gim pertama kami cukup lambat, tertinggal jauh jadinya itu berpengaruh ke seluruh jalannya pertandingan. Kami terlalu pelan, tidak seperti yang direncanakan mau main agresif. Kami juga kurang berani dalam mengeksekusi pola permainan yang sudah disiapkan, banyak ragu-ragu.

Di pertengahan gim kedua memang pergelangan kaki kiri saya ada terasa ngilu tapi hanya sebentar. Setelah ini harus diperiksa, semoga tidak serius."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Jonatan Christie --

"Dari beberapa pertemuan terakhir, permainan Lin Chun-Yi hari ini berubah. Dia bermain sangat taktis, serangannya konsisten mematikan ke pojok-pojok dan yang paling menyulitkan adalah dia bermain lebih sabar dengan tempo sedikit lambat padahal biasanya agresif dan cepat.

Sementara saya kurang tenang dan terburu-buru. Dia bisa lebih enjoy menikmati permainan. Ini hal yang mesti saya evaluasi lagi."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Fajar Alfian --

"Pertandingan yang cukup melelahkan dan luar biasa. Liang/Wang didukung satu arena tapi kami tidak mau menyerah. Kami terus melakukan yang terbaik, ingin mengulang kemenangan di China Open lalu dan membuktikan kami bisa bersaing dengan pasangan-pasangan top.

Liang/Wang hari ini bermain cukup berbeda dibandingkan pertemuan pertama khususnya Wang Chang yang lebih percaya diri. Mereka sehabis juara di Hong Kong Open kemarin jadi tampil lebih yakin. Tapi setelah gim pertama yang kurang baik, kami bisa bangkit dan memegang kendali permainan.

Mereka memang spesialis tertinggal lalu mengejar ha ha, jadi tadi juga terus komunikasi, selalu mengingatkan Fikri agar hawanya jangan turun di saat mereka sudah dapat 2-3 poin."

-- Muhammad Shohibul Fikri --

"Di gim pertama, saya sedikit kaget dengan permainan depan Wang Chang yang lebih berani dan sangat baik. Beruntung saya punya pelatih dan a Fajar yang selalu percaya kepada kemampuan saya. Akhirnya di dua gim berikutnya saya bisa bangkit untuk berusaha semaksimal mungkin.

Besok kami mau mencoba revans lawan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin (Malaysia), harus lebih percaya diri, harus lebih siap lagi."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Amri Syahnawi --

"Gim pertama kami berani mengadu main no lob dan cukup berhasil. Sayang memang di akhir ketika kedudukan 18-18, kami melakukan tiga kesalahan sendiri secara beruntun.

Di gim kedua kami keduluan terus dalam penempatan bola, mereka lebih cepat mengatur arah permainan."

-- Nita Violina Marwah --

"Hari ini mereka lebih susah dimatikan, pertahanannya cukup rapat, berbeda saat kami menang di Thailand Open lalu. Terutama di gim kedua jadinya kami banyak melakukan kesalahan sendiri, kami juga jadi ragu-ragu mainnya, mau defense atau menyerang."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Putri Kusuma Wardani --

"Sim Yu Jin menurut saya salah satu yang pukulannya paling menyulitkan. Dia punya kelebihan mengarahkan bola ketika sudah dekat dengan raketnya, itu sering tidak terbaca.

Tadi saat masuk lapangan tidak ada pikiran atau beban harus menang, saya coba menjalani pertandingan dengan biasa saja. Mencoba menerapkan pola yang disiapkan.

Di gim pertama sempat tertinggal akhirnya bisa membalikkan keadaan. Di gim kedua, saat sudah unggul jauh malah jadi agak takut untuk pengembalian-pengembalian jadinya banyak hilang poin. Dari situ ketegangan cukup terasa lalu main terburu-buru. Beruntung saya bisa ambil lagi kendali di saat kritis.

Sangat senang bisa ke perempatfinal tapi besok harus lebih baik lagi mainnya. Pikirannya dijaga dan mencoba enjoy."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Rachel Allessya Rose --

"Tidak menyangka bisa memberikan perlawanan yang cukup baik melawan mereka. Ternyata kami bisa mengimbangi walau belum bisa menang.

Di gim kedua kami mencoba memainkan tempo, kadang lambat dan kadang cepat. Itu cukup berhasil membuat mereka kesulitan tapi sayang di akhir servis dan pembukaannya kurang teliti.

Kami sudah merasa cukup padu dan itu meningkatkan kepercayaan diri. Ke depan kami akan perbaiki lagi apa yang kurang, evaluasi lagi."

-- Febi Setianingrum --

"Banyak banget pelajaran dan pengalaman yang kami bisa dapat dari pertandingan hari ini terutama dari servis dan pembukaan lawan. Mereka sangat bagus di sana, begitu juga dengan pukulan 1, 2 dan 3 nya yang banyak menghasilkan poin. Hal itu sangat penting dan harus kami contoh dan perhatikan."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

-- Leo Rolly Carnando --

"Alhamdulillah bisa ke delapan besar, ini pencapaian terbaik kami dari beberapa turnamen ke belakang. Senang tapi tugas belum selesai, pastinya mau lebih lagi besok.

Setelah unggul di gim kedua, rasanya malah jadi tegang dan kepikiran hasil sebelumnya yang selalu terhenti di babak pertama atau kedua. Ini jadi bikin grogi. Sebenarnya hal ini sudah terjadi kemarin ketika kami unggul jauh tiba-tiba bisa terkejar. Dua pertandingan ini jadi benar-benar suatu pembelajaran berharga bahwa satu poin itu sangat penting."

-- Bagas Maulana --

"Di gim kedua kami banyak melakukan kesalahan sendiri di akhir-akhir. Kurang fokus dan akhirnya tersusul, sangat disayangkan harusnya bisa menang straight game.

Di gim ketiga kami coba melupakan yang terjadi di gim kedua, lebih fokus lagi ke pola permainan karena kami sudah hafal betul cara meredam mereka. Tinggal eksekusi dengan ketenangan.

Besok bertemu pasangan Malaysia lain, Aaron/Soh, akan jadi pertandingan yang seru dan sengit. Semoga kami bisa memberikan yang terbaik."

Foto/PBSI

Foto/PBSI

Berikut daftar lengkap agenda wakil Indonesia di hari keempat China Masters 2025, Jumat (19/9/25):

  1. Tungal Putri QF: Putri Kusuma Wardani [7] vs Akane Yamaguchi [4] (Jepang)
  2. Ganda Putra QF: Fajar Alfian/M. Shohibul Fikri vs Goh Sze Fei/Nur Izzuddin [3] (Malaysia)
  3. Ganda Putra R16: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik [2] (Malaysia)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!