Juara Tunggal & Ganda Chennai Open 2025 WTA 250: Ini Sejarah! Bravo Janice Tjen, Bravo Aldila
Ludus01


LUDUS - Dua puluh tiga tahun menunggu, akhirnya nama Indonesia kembali menggema di panggung WTA Tour. Di Chennai, kota panas di tepi Teluk Benggala, seorang perempuan muda bernama Janice Tjen menutup minggu terakhir musim 2025 dengan cara yang nyaris tak terbayangkan: menjadi juara tunggal dan ganda sekaligus di turnamen Chennai Open WTA 250, Minggu (2/11/2025).

Foto/Instagram/WTA
Ia menaklukkan Kimberly Birrell dari Australia di final tunggal, 6-4, 6-3 dalam laga berdurasi sedikit lebih dari dua jam, lalu, hanya beberapa jam berselang, kembali ke lapangan untuk merebut gelar ganda bersama Aldila Sutjiadi, mengalahkan duet unggulan pertama Storm Hunter (Australia) dan Monica Niculescu (Rumania), 7-5, 6-4.
Dalam setahun yang gemilang bagi tenis putri Indonesia, duet Janice Tjen dan Aldila Sutjiadi menjelma menjadi pasangan yang paling konsisten menebar prestasi di arena internasional. Setelah membuka musim dengan menembus final ITF W35 Arcadia di California pada awal Maret 2025, keduanya perlahan menapaki tangga menuju puncak. Kekompakan mereka di lapangan, perpaduan antara insting agresif Janice dan ketenangan matang Aldila, membawa semangat baru bagi tenis ganda putri Indonesia yang lama haus akan kejayaan.
Momentum itu memuncak di Asia. Pada Oktober, mereka menaklukkan pasangan Katarzyna Kawa dan Makoto Ninomiya 6–4, 6–3 di final WTA 125 Suzhou, sebelum menorehkan sejarah lebih besar sebulan kemudian di Chennai Open WTA 250.

Pasangan Janice Tjen-Aldila Sutjiadi ketika menang do WTA 125 Suzhou, Oktober lalu. Foto/Instagram/Aldila Sutjiadi
Itu bukan sekadar dua kemenangan. Itu sejarah.
Janice menjadi petenis Indonesia pertama sejak Angelique Widjaja pada 2002 yang menjuarai turnamen tunggal WTA Tour. Kala Angelique Widjaja menutup kemenangan di Pattaya dua dekade silam, Janice baru berusia lima bulan. Kini, di usia 23 tahun, ia menulis ulang halaman yang lama kosong dari buku tenis Indonesia.
Gelar di Chennai menandai musim terobosan bagi Janice. Ia sebelumnya sudah mencatatkan dua gelar penting di level WTA 125: juara tunggal Jinan Open dan juara ganda Suzhou Open. Di Chennai, ia tampil sebagai unggulan keempat, menyingkirkan Caroline Werner (Jerman) di babak pertama, Linda Fruhvirtova (Ceko) di babak kedua, Mia Pohankova (Slovakia) di perempat final, dan Lanlana Tararudee (Thailand) di semifinal, sebelum menutupnya dengan kemenangan atas Birrell di partai puncak.
Di sektor ganda, perjalanan duet Janice–Aldila juga nyaris sempurna: menyingkirkan Sofya Lansere–Priska Nugroho di babak 16 besar, menundukkan Vaishnavi Adkar–Maaya Rajeshwaran Revathi di perempat final, dan memulangkan pasangan Riya Bhatia–Rutuja Bhosale di semifinal.

Foto/Istimewa
Bagi Aldila Sutjiadi (30 tahun), peringkat 62 dunia, trofi ini adalah gelar ganda WTA Tour keenam sepanjang kariernya, sekaligus yang pertama di musim 2025.
Di tengah euforia kemenangan itu, statistik memperlihatkan betapa matang permainan Janice di final tunggal: ia menyelamatkan 12 dari 14 break point yang dihadapinya, dan memanfaatkan lima dari enam peluang break sendiri. Di saat-saat genting, ketenangan menjadi senjatanya.
Sementara Birrell datang ke final dengan kisah heroik. Di semifinal, ia membuat keajaiban: bangkit dari ketertinggalan 0-5 di set ketiga, menyelamatkan lima match point, dan akhirnya menumbangkan Joanna Garland (Taiwan) dengan skor 6-7(2), 6-3, 7-5 di bawah teriknya Chennai. Tapi di final, ketangguhan Janice membuat semua kisah kebangkitan itu berhenti di sana.
Legenda tenis India Vijay Amritraj turut hadir menyaksikan upacara penyerahan trofi. Janice, dalam pidatonya, dengan rendah hati memuji lawannya:

Foto/Instagram/WTA
“Dia sangat tangguh. Sejak babak pertama kita tahu betapa kerasnya dia bermain, dan dia selalu bisa bangkit setiap kali tertinggal. Bahkan kemarin dia hampir kalah tapi bisa membalikkan keadaan. Tidak mudah melawan pemain seperti Kim, jadi saya senang bisa menang hari ini,” katanya.
Birrell membalas dengan sportivitas yang sama:
“Selamat, Janice. Kamu bermain luar biasa dan pantas mendapatkan semua kesuksesan yang kamu raih.”

Foto/Istimewa
Di antara gegap gempita trofi dan tepuk tangan, catatan sejarah pun diperbarui: hanya tiga petenis Indonesia dalam Open Era yang pernah meraih gelar tunggal WTA: Yayuk Basuki (6 gelar, 1991–1994), Angelique Widjaja (2 gelar: Bali 2001, Pattaya 2002), dan kini Janice Tjen (Chennai 2025).
Kemenangan di Chennai sekaligus menjadi penebusan kecil atas final yang lepas di Sao Paulo bulan September lalu, ketika Janice kalah dari Tiantsoa Rakotomanga Rajaonah (Prancis) dan harus puas sebagai runner-up. Tak lama setelah itu, ia menembus peringkat 100 besar dunia, prestasi yang belum dicapai petenis Indonesia mana pun sejak Angelique Widjaja pada 2004. Kini, dengan dua trofi di tangan, peringkatnya diproyeksikan melonjak dari posisi 82 ke sekitar 50 besar dunia.
Dua dekade lalu, kemenangan Angelique Widjaja di Pattaya terjadi di pekan yang sama saat Kim Clijsters mengalahkan Serena Williams di WTA Finals. Dunia tenis kala itu sedang menatap bintang-bintang Eropa. Tapi kini, pada November 2025, dunia kembali menoleh ke Asia Tenggara, ke Chennai, dan ke nama Janice Tjen, yang dengan senyum tenangnya menandai kebangkitan tenis Indonesia.

Foto/Instagram/WTA
Dan seperti sejarah sering berulang dalam bentuk yang lebih indah, hari minggu, di bawah langit India yang lembap dan hangat, Janice Tjen menjelma bukan hanya pemenang turnamen, tetapi simbol baru harapan sebuah bangsa di gelanggang tenis dunia setelah Yayuk Basuki.
Bravo, Janice. Bravo, Aldila!

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





