

LUDUS – Teriakan penuh semangat terdengar dari sudut komplek perumahan di wilayah Jatibening, Bekasi. Teriakan tersebut berasal dari sebuah tempat latihan karate bernama Dojo 354 Karate Club.
Dojo 354 Karate Club lahir dari mimpi sederhana seorang pegiat karate bernama Tengku Ferry Fahlevi yang juga mantan atlet karate nasional. “Motivasi saya sederhana, saya ingin anak-anak punya prestasi yang bisa membanggakan bangsa dan negara,” kata Ferry kepada Ludus.id.
Dia bukan hanya seorang pelatih, melainkan sosok yang percaya bahwa karate bisa menjadi jalan bagi anak-anak untuk berprestasi, berdisiplin, dan bahkan meraih kehidupan yang lebih baik.
Dojo 354 berdiri pada tahun 2002. Ketika itu, Ferry melihat potensi besar dari anak-anak di lingkungan Jatibening. “Apalagi di daerah Jatibening ini, saya melihat banyak anak yang sebenarnya bisa berkembang,” ucapnya.
Baca juga: Son of Adam, Dojo Karate SKG yang Merangkul Semua Kalangan
Banyak dari mereka memiliki energi berlebih, tetapi tak punya wadah yang tepat untuk menyalurkan bakatnya. Dari situlah muncul tekad untuk mendirikan sebuah dojo. “Jadi saya buat dojo ini agar ilmu saya bermanfaat dan mereka punya wadah positif,” lanjutnya.
Ferry berharap Dojo 354 bisa menjadi barometer karate, khususnya di Jatibening. Lebih jauh lagi, dia ingin para muridnya tumbuh menjadi atlet yang bisa tampil di level nasional hingga internasional.

Sensei Tengku Ferry Fahlevi sedang melatih para siswanya di Dojo 354. Foto/Gerry/Ludus.id
Seperti kebanyakan klub bela diri karate, perjalanan Dojo 354 tak selalu mulus. Fasilitas terbatas, dana minim, hingga tantangan mencari dukungan orang tua sempat menjadi batu sandungan.
Namun, perlahan hal itu teratasi. Dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk Wali Kota Bekasi yang memberi izin penggunaan fasilitas sosial-fasilitas umum (fasos-fasum) sebagai tempat latihan.
Baca juga: Tusah Classic Karate Uniform, Seragam Latihan Terbaik untuk Pemula
RT dan RW di lingkungan sekitar juga ikut mendukung penuh. “Alhamdulillah tantangan sudah banyak yang kita lewati. Dukungan dari warga sangat baik, bahkan kami dapat fasos-fasum untuk latihan. Itu membuat dojo ini bisa terus berkembang,” ujar Ferry.
Kini, Dojo 354 sudah menangani ratusan murid. Bahkan, mereka memiliki cabang hingga ke BSD, Tangerang Selatan, serta sedang merintis cabang baru di Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Proses Melahirkan Atlet

Bagi Ferry, karate bukan sekadar olahraga bela diri. Dia percaya, karate bisa menjadi jalan pembentukan karakter. Karena itu, dia menekankan pentingnya sistem pembinaan sejak usia dini.
Dojo 354 membuka pendaftaran mulai dari anak usia 3,5 tahun. Menurutnya, semakin muda anak diperkenalkan pada karate, semakin mudah membentuk kelenturan tubuh, kedisiplinan, dan mental kompetitif.
Dojo ini juga rutin mengadakan liga internal yang dijadikan tolak ukur kemampuan anak-anak. Liga tersebut meniru format liga olahraga profesional. Setiap kemenangan memberi poin, dan akumulasi poin menentukan peluang bertanding di level yang lebih tinggi.
“Kalau anak-anak sering main di liga, mental mereka lebih siap. Dari sana bisa dilihat siapa yang layak tampil di kejuaraan nasional atau internasional,” jelas Ferry.
Baca juga: Adidas Karate Gi Adistart Dirancang Nyaman dan Tahan Lama untuk Pemula
Selain mencetak atlet, Dojo 354 juga memberi manfaat ekonomi. Lulusan SMA yang pernah berlatih di sini diberi kesempatan menjadi pelatih di sekolah-sekolah mitra. Saat ini ada sekitar delapan sekolah yang sudah bekerja sama, sehingga karate juga membuka jalan rezeki bagi para remaja.
Ikut Turnamen Internasional

Salah satu siswa sedang berlatih karate di Dojo 354. Foto/Gerry/LUDUS.id
Nama Dojo 354 makin berkibar ketika murid-muridnya menorehkan prestasi di berbagai kejuaraan. Salah satunya adalah Shureido International Karate Cup, sebuah ajang bergengsi yang mempertemukan karateka dari berbagai negara, beberapa Waktu lalu di Jakarta
Di sana, atlet-atlet binaan Dojo 354 mampu bersaing dan meraih medali. Prestasi itu bukan hanya menjadi kebanggaan klub, tetapi juga bukti bahwa sistem pembinaan mereka mulai membuahkan hasil.
Selain Shureido, murid-murid Dojo 354 juga meraih gelar di kejuaraan nasional, termasuk Piala Wali Kota Bekasi dan berbagai open turnamen. Walau mayoritas atletnya masih berada di level kelompok umur, bibit-bibit masa depan karate nasional mulai tampak.
Dojo 354 juga membuka pintu lebar bagi siapa saja yang berminat mendalami ilmu bela diri. Syaratnya sederhana, yakni sehat jasmani dan mendapat dukungan penuh dari orang tua.
Biaya pendaftaran sebesar Rp150.000, sedangkan iuran bulanan Rp210.000 untuk tiga kali latihan setiap pekan. Menariknya, Dojo 354 juga menerapkan sistem tabungan bersama. Orang tua bisa menabung mulai Rp5.000 hingga Rp10.000 per bulan, yang nantinya digunakan untuk biaya ujian sabuk atau mengikuti kejuaraan.
“Kami juga tidak menutup mata terhadap murid yang kurang mampu. Kalau ada anak berbakat tapi kesulitan ekonomi, kami bantu sebisa mungkin. Intinya, jangan sampai ada anak yang gagal berkembang hanya karena biaya,” Tengku Ferry Fahlevi, Pendiri dan Pelatih Dojo 354 Karate Club.
“Kami juga tidak menutup mata terhadap murid yang kurang mampu. Kalau ada anak berbakat tapi kesulitan ekonomi, kami bantu sebisa mungkin. Intinya, jangan sampai ada anak yang gagal berkembang hanya karena biaya,” kata Ferry.
Meski Dojo 354 sudah melahirkan ratusan karateka, Ferry masih menyimpan mimpi besar. Dia ingin dojo ini menjadi pusat lahirnya atlet berkelas dunia. Targetnya jelas, yakni melahirkan juara PON, SEA Games, hingga Asian Games.

Lebih dari itu, Ferry berharap Dojo 354 bisa menjadi tempat yang bukan hanya melatih fisik, tetapi juga membangun adab dan karakter.
“Harapan saya, anak-anak yang berlatih di sini bukan cuma jadi juara, tapi juga punya adab yang baik, bisa menjadi contoh di masyarakat, dan bisa mencari rezeki halal lewat karate,” tegasnya.
Bagi Ferry, dojo bukan sekadar ruang latihan. Dojo adalah rumah kedua, tempat anak-anak belajar disiplin, kerja keras, serta kebersamaan.
“Dojo ini saya bangun dengan penuh cinta, bahkan matras dan fasilitasnya saya siapkan dari uang pribadi. Saya ingin anak-anak punya tempat yang mereka anggap rumah kedua. Di sinilah mereka belajar jadi pribadi yang tangguh,” tutup Ferry. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan karate berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!