EA V League 2025: Dari Dua Kekalahan Timnas Voli Putri Menuju Satu Kesempatan Terakhir

LUDUS - Dua hari, dua kekalahan, dan satu kesempatan terakhir untuk pulang dengan kepala tegak. Di Nakhon Ratchasima, kota yang kerap menjadi saksi keperkasaan Thailand dalam olahraga voli, tim nasional bola voli putri Indonesia tengah bertahan di antara realita dan harapan. Gelar juara sudah melayang. Kini, sisa pertandingan bukan lagi soal trofi, melainkan tentang harga diri.

Sabtu malam, 2 Agustus 2025, Indonesia kembali menelan kekalahan dalam laga kedua SEA V League 2025. Bertemu tuan rumah Thailand, tim Merah Putih sempat mencuri satu set, tapi akhirnya takluk dengan skor 1-3 (25-22, 15-25, 25-27, 12-25). Hasil ini menjadi kekalahan kedua beruntun setelah sebelumnya dihantam Vietnam 0-3 (11-25, 11-25, 22-25) pada laga pembuka.

Foto/Dok.PBVSI

Namun, jika ada yang patut diapresiasi dari pertandingan melawan Thailand, adalah nyala semangat yang tak padam di set pertama. Servis agresif dan kerja sama kolektif membuat Megawati Hangestri Pertiwi dan kawan-kawan mampu mengamankan set pembuka dengan skor 25-22, sebuah suntikan moral yang sempat membuncahkan asa.

Manajer timnas Indonesia, Luciana Taroreh, tak ragu memuji peningkatan performa anak asuhnya. “Pertama, kami apresiasi kerja keras Megawati dkk malam ini yang bermain jauh lebih baik dari kemarin. Bertemu Thailand yang merupakan tim kuat dan berpengalaman selalu jadi tantangan tersendiri. Meski hasil akhir 1-3 bukan yang kami harapkan, ada momen-momen positif yang bisa kami ambil, terutama di set pertama dan ketiga,” ujar Luciana.

Tetapi dalam dunia voli putri Asia Tenggara, Thailand bukan lawan yang bisa diberi celah. Konsistensi mereka di set kedua dan keempat membuat Indonesia kembali tertinggal jauh. Bahkan pada set terakhir, tim Indonesia hanya mampu mengoleksi 12 angka.

Baca Juga: Tertinggal di Pembuka, Tim Voli Putri Indonesia Takluk dari Vietnam 0-3 di SEA V League 2025

Foto/PP PBVSI

Luciana tetap berpijak pada realita. “Kami harus objektif. Masih banyak yang perlu dievaluasi, mulai dari konsistensi permainan, transisi bertahan, hingga keberanian menyerang di momen krusial. Lawan seperti Thailand tidak bisa diberi ruang sedikit pun,” katanya. Evaluasi harus cepat, karena waktu tidak banyak.

Satu pertandingan tersisa menanti Indonesia. Minggu, 3 Agustus 2025, tim Merah Putih akan menghadapi Filipina, laga terakhir yang bisa menjadi penyelamat dari dasar klasemen. Bukan hanya untuk meraih kemenangan perdana, tapi juga untuk menjaga posisi agar tak terbenam di peringkat keempat putaran pertama SEA V League 2025.

Luciana menyatakan tim akan menggunakan sisa waktu untuk membenahi strategi. “Fokus kami adalah terus berkembang dan tampil lebih baik besok menghadapi Filipina. Tim harus bermain agresif serta disiplin dalam menjalankan strategi menyerang dan bertahan. Semoga besok kita bisa unggul atas Filipina,” ujarnya.

Hingga kini, klasemen sementara menempatkan Indonesia di posisi juru kunci dengan nol poin, hanya memenangkan satu set dari dua pertandingan. Filipina berada satu tingkat di atas, juga tanpa kemenangan, namun setidaknya telah mengamankan dua set. Di atas mereka, Vietnam dan Thailand telah memastikan perebutan posisi juara. Keduanya sama-sama mengantongi enam poin, dengan Vietnam hanya kehilangan satu set dan Thailand dua.

Dengan hanya satu pertandingan tersisa, Indonesia sudah tak mungkin menjuarai putaran pertama. Tapi di arena kompetitif seperti SEA V League, setiap set dan laga tetap berarti. Kemenangan atas Filipina bisa jadi tak mengubah takdir turnamen, tapi cukup untuk membangun kembali keyakinan: bahwa langkah berat ini adalah bagian dari proses.

Foto/PP PBVSI

Hasil dan Jadwal SEA V League 2025 Putaran Pertama:

Jumat, 1 Agustus 2025: 
Indonesia vs Vietnam 0-3 (11-25, 11-25, 22-25)
Filipina vs Thailand 1-3 (25-17, 24-26, 20-25, 20-25)

Sabtu, 2 Agustus 2025 
Vietnam vs Philippines 3-1 (25-13, 25-21, 23-25, 25-9)
Thailand vs Indonesia 3-1 (22-25, 25-15, 27-25, 25-12).

Minggu, 3 Agustus 2025
13:30 Filipina vs Indonesia 
17:00 Thailand vs Vietnam. (*)