Faaiza Azzahra Raih Perak di LUDUS Taekwondo Open Championship, Mendobrak Keterbatasan untuk Berprestasi
Wasis Wibowo


LUDUS – Seorang atlet taekwondo tunanetra Faaiza Azzahra Ardhyagarini ikut tampil di turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Faaiza yang sehari-hari biasa dipanggil Echa, meraih medali Perak di kategori Poomsae Recognize Senior Individual Putri.
Echa dengan klasifikasi totally blind turun ke arena didampingi asisten pelatih Sabeum Diandra Damar Chiqanadine. Penampilan siswa kelas XII Tahfidz SMA Islam Darussalam menjadi perhatian tersendiri.
Selain Echa, ada seorang atlet rekannya yaitu Nadia Samira Zafira penyandang tunarungu yang tampil di kategori poomsae recognize. Kehadiran Echa dan Nadia menjadi inspirasi bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk tetap aktif, bahkan berprestasi.
Baca juga: Daftar Juara LUDUS Taekwondo Open Championship 2025, Kategori Poomsae Recognize dan Freestyle
Penampilan Echa yang tenang dan percaya diri membawa jurus yang ditentukan dengan baik, membuat seorang pengawas pertandingan terharu. Dengan menggunakan sapu tangan, dia tampak mengusap kedua matanya.
Bagi Echa tampil di turnamen taekwondo resmi seperti LUDUS Taekwondo Open Championship bukan hal baru. Dia sudah beberapa kali mengikuti turnamen resmi, bahkan sampai turnamen di luar negeri, seperti Waein Cup Open Championship di Singapura pada Januari 2025.

Faaiza Azzahra Ardhyagarini didampingi Sabeum Diandra Damar Chiqanadine saat turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
“Meskipun sudah sering ikut turnamen masih tetap deg-degan. Apalagi kalau tampil di gedung yang besar, karena suka terdistraksi dengan suara penonton. Kalau tidak fokus gerakan jadi miring,” kata Echa kepada LUDUS.id, seusai tampil di GOR OB Syaaf, Koarmada RI, Jakarta Pusat.
Dalam turnamen taekwondo, selain mempertandingkan kategori poomsae, juga digelar kategori kyorugi (tanding). Biasanya penonton yang menyaksikan kategori kyorugi bersorak atau berteriak untuk memberikan dukungan.
Baca juga: Agendakan Gelar Taekwondo Virtual Secara Rutin, Pengprov TI DKI Targetkan 1.000 Peserta
Untuk mengatasi gangguan suara penonton di dalam Gedung, Echa berusaha tetap fokus pada gerakan jurus yang sudah dihafalnya. Agar gerakannya tidak miring dia punya trik tersendiri dengan menyentuh lutut setiap untuk melangkah.

Faaiza Azzahra Ardhyagarini saat tampil turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
“Cara latihan biar gerakan tidak miring saat melangkah, pertama pakai feeling yang dilatih terus menerus agar gerakannya rapi. Kedua ketika bergerak lutut agak disentuh untuk patokan agar tetap lurus,” ungkap asisten pelatihnya sabeum Diandra.
Hasilnya pada turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship, Echa yang membawa bendera ECR Bekasi meraih medali Perak. Dia berhasil mendapatkan nilai 7.067 dari para dewan juri.
Belajar Taekwondo Sejak Sekolah Dasar

Faaiza Azzahra Ardhyagarini saat tampil turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Echa mulai belajar taekwondo sejak usia 7 tahun ketika masih sekolah di SDIT Al Fajri. Dia mengenal taekwondo setelah diajak berlatih bersama oleh Hani Dian, peraih perak Taekwondo Asia Pasifik 1986 di Darwin Australia.
“Alhamdulillah ketemu Bu Dian dan bilang bisa kok Echa latihan taekwondo. Semangat dari Bu Dian, Echa mulai latihan taekwondo sampai sekarang sudah 7 tahun,” ungkap Ambarsari, ibu Echa yang ikut mendampingi selama turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship.
Baca juga: Dobok Poomsae Berkualitas, Tusah Terra dan Kwon: Pilihan Tepat untuk Cadet dan Senior
Ambarsari menuturkan ketika masih sekolah dasar Echa berniat ikut kegiatan ekstrakurikuler, namun dengan kondisi penglihatan yang tak mendukung membuatnya harus memilih yang cocok.
“Setelah diyakinkan Ibu Dian, akhirnya Echa pilih taekwondo dan mulai berlatih bersama di rumah Ibu Dian,” katanya.

Faaiza Azzahra Ardhyagarini saat tampil turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Apalagi dalam taekwondo ada kategori poomsae yang bisa diikuti oleh Echa yang penglihatannya tidak sempurna sejak bayi. “Dengan taekwondo poomsae Echa bisa mengikuti jurus-jurusnya,” lanjut Ambarsari.
Echa, gadis kelahiran 23 Januari 2008, mengenal taekwondo benar-benar dari nol. Dia mengaku sempat bingung ketika pertama berlatih, belum lagi ada kekhawatiran jatuh ketika melakukan gerakan menendang.
Baca juga: Bogor City Juara Umum LUDUS Taekwondo Open Championship 2025, Borong 10 Medali Prestasi
“Dulu masih bingung dan belum berani menendang dengan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Sampai sekarang masih khawatir takut jatuh, jadi harus fokus,” kata Echa yang sudah menyandang sabuk hitam.
Sekarang Echa berlatih di rumahnya bersama Sabeum Erwin Candra Rustam. Tentu metode latihan Eca berbeda karena keterbatasan penglihatan. “Setiap jurus yang diberikan dari basic 1 sampai 8 terus diingat-ingat saja gerakannya,” ungkap Echa
"Meskipun sudah sering ikut turnamen masih tetap deg-degan. Apalagi kalau tampil di gedung yang besar, karena suka terdistraksi dengan suara penonton," Faaiza Azzahra Ardhyagarini, Atlet Taekwondo.
Di bawah arahan pelatih yang tepat dan penuh kesabaran, semua bisa dilakukan menggunakan metode latihan yang sesuai. Keterbatasan penglihatan diatasi dengan memberikan instruksi yang jelas dan menuntun melakukan gerakannya.
“Kuncinya, pelatih harus paham kondisi atlet. Sabar, pinter komunikasi juga, dan jangan terlalu memaksa. Tantangannya dapat memperlihatkan contoh gerakan, jadi harus disampaikan dengan kata-kata yang tepat serta dituntun saat melakukan gerakannya,” beber Sabeum Diandra.

Faaiza Azzahra Ardhyagarini saat pemberian piagam dan hadiah di turnamen LUDUS Taekwondo Open Championship 2025. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Bagi Diandra siswa dengan kondisi fisik seperti Echa dan Nadia tetap bisa berlatih taekwondo dan berprestasi. Apalagi sudah ada turnamen parataekwondo untuk penyandang disabilitas agar dapat berprestasi.
Eca sudah membuktikan dengan meraih medali Emas di ajang 2nd Waein Cup Open Champioship di Singapura pada Januari 2025, Juara 1 Poomsae Individual Female Para Taekwondo Universitas Pancasila Cup, dan Juara 1 Poomsae Senior Putri Prestasi Individu Kejuaraan Taekwondo Kota Bekasi pada November 2024. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan perlengkapan taekwondo dan berbagai olahraga beladiri lain yang berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





