Kapten Merah Putih Tegas: Tak Gentar Hadapi Australia dan Jepang di IFCPF Asia–Oceania Cup 2025
Akhmad Sef


LUDUS - Di tengah ruang ganti yang mulai dipenuhi degup harapan, kapten tim nasional sepak bola cerebral palsy Indonesia, Yahya Hernanda, berdiri dengan nada yang tak sedikit pun bergetar. Di antara wajah-wajah yang telah ditempa latihan panjang, ia menegaskan sesuatu yang seolah menjadi mantra bagi perjalanan mereka: tidak ada alasan untuk gentar, bahkan ketika nama besar Australia dan Jepang membayang di seberang lapangan menuju laga IFCPF Asia Oceania Cup 2025.

Foto/NPC Indonesia
Tim ini, yang sejak awal dibilang kuda hitam, justru memegang keyakinan yang jarang terdengar dari sebuah skuad debutan: peluang delapan puluh persen untuk lolos dari Grup A dan menembus empat besar. Bagi mereka, itu bukan angka optimistis semata, melainkan gema dari kerja keras yang dimulai jauh sebelum bola digulirkan. Dari stadion tempat mereka berlatih hingga sehari menjelang pertemuan pertama melawan Australia, para pemain merasakan bahwa waktu telah menuntun mereka pada satu fase yang tak lagi bisa ditunda: pembuktian.
Yahya mengatakan, seluruh pemain merawat motivasi sejak hari pertama latihan, terutama karena pertandingan ini menjadi pintu masuk mereka ke level Asia Oseania. Ia memandang ajang ini sebagai semesta baru, tantangan yang tak sekadar menguji taktik, tetapi keberanian. Dalam sesi latihan resmi di Stadion Sriwedari, ia menyampaikan bahwa mereka sudah siap menghadapi siapa pun. Kalimat itu meluncur tanpa drama, tetapi justru di situlah dramanya: kesederhanaan ucapan yang lahir dari persiapan matang.

"Kami merasa sangat antusias sejak hari pertama melakukan latihan karena ini adalah pertandingan pertama di level Asia Oseania. Kami sudah siap menghadapi lawan-lawan yang ada," kata Yahya usai menjalani sesi latihan resmi di Stadion Sriwedari, Sabtu (15/11/25) pagi.
Selama masa pemusatan latihan, ia menekankan mentalitas bertanding. Australia dan Jepang, dua negara yang dalam sepak bola cerebral palsy sudah mencatatkan rekam jejak panjang, berada selangkah di depan dalam pengalaman. Namun analisis permainan kedua lawan telah mereka lakukan. Yahya mengakui pengalaman itu, tetapi ia juga menegaskan bahwa Indonesia telah mempersiapkan diri dengan cukup untuk menyambut semua kemungkinan di lapangan.
Harapan itu makin hidup ketika ia berbicara tentang dukungan masyarakat Indonesia, terutama warga Solo. Suara tribun sering kali menjelma detak tambahan bagi para pemain, dan di laga pertama melawan Australia di Stadion Sriwedari Solo, Minggu (16/11/25) pukul 08.00 WIB, serta pertemuan kedua menghadapi Jepang, dukungan publik diharapkan menjadi tenaga ekstra.
BACA JUGA: Perebutan Dua Tiket Piala Dunia Cerebral Palsy: Tujuh Negara di IFCPF Asia–Oceania Cup Solo 2025

Foto/NPC Indonesia
Status sebagai tuan rumah bukan sekadar kehormatan; itu adalah dorongan psikologis yang, menurut Yahya, dapat membuat langkah mereka lebih tegap, terlebih para pemain sudah mengenal betul karakter lapangan yang akan mereka pijak.
Menuju kompetisi ini, Indonesia masih bertumpu pada kerangka tim yang berhasil merebut medali perak ASEAN Para Games 2022. Dari Yahya Hernanda hingga Amin Rosyid, dari Yusup Suhendar hingga Rizky Mulyana, nama-nama itu kembali mengisi daftar pemain, ditambah beberapa wajah baru yang memperkaya dinamika tim. Di antara mereka, Amin Rosyid yang kini berusia tiga puluh empat tahun menjadi figur paling senior di bawah mistar. Sementara itu, Rizky Mulyana, gelandang berusia delapan belas tahun, hadir sebagai energi paling muda yang siap mengejutkan siapa pun.

Foto/NPC Indonesia
Di bangku pelatih, Yanuar Dhuma Ardiyanto memandang komposisi tim dengan optimisme yang terukur. Ia meyakini kombinasi pemain lama yang sudah kenyang pengalaman dan talenta muda yang berani mengambil risiko dapat membawa Indonesia mencapai target empat besar. Yang ia lihat bukan sekadar nama, melainkan potensi perubahan ritme pertandingan. Beberapa pemain muda yang direkrut, katanya, mampu menghadirkan gebrakan yang bisa mengganggu kenyamanan lawan.
"Para pemain baru yang kita rekrut kali ini saya rasa bisa bikin gebrakan. Ada beberapa pemain muda yang akan kita tampilkan dan Insya Allah akan menjadi serangan yang baik bagi lawan," ucap Yanuar Dhuma.

Foto/NPC Indonesia
Dalam setiap kalimat yang meluncur dari para pemain hingga pelatih, ada benang merah yang mempertemukan mereka: keyakinan bahwa perjalanan ini sepadan dengan segala jerih yang telah diperas. IFCPF Asia Oceania Cup 2025 bukan hanya tentang mengukur kemampuan; ia adalah panggung di mana rasa gentar tak lagi diberi tempat, dan di mana mimpi sebuah tim Indonesia berdiri tegap, menatap dua raksasa grup tanpa sekali pun menundukkan kepala.

Foto/NPC Indonesia
Daftar Pemain Cerebral Palsy Indonesia:
- Yahya Hernanda
- Amin Rosyid
- Yusup Suhendar
- Mahdianur
- Dany Prijo Sejati
- Ikhsan Tabrani
- Yahya Muhaimi
- Eko Khanani
- Hafthah Wicaksono
- Diky Hendrawan
- Ahmad Yusup
- Rizky Mulyana.

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!





