Panahan Indonesia Sabet 2 Emas di Piala Asia 2025, Bukti Konsistensi di Level Asia

Gerry Putra

Tim Panahan Indonesia dalam ajang Piala Asia 2025 Singapura. Foto/Dok/Ayu Mareta

LUDUS – Tim panahan Indonesia kembali menunjukkan tajinya di level Asia dengan merebut dua medali emas pada Kejuaraan Panahan Asia 2025 di Stadion Bukit Gombang, Singapura, Jumat (20/6/2025).

Dua medali emas diraih melalui nomor recurve campuran dan recurve beregu putri. Hasil ini memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan utama panahan Asia Tenggara yang mulai diperhitungkan di level regional dan kontinental.

Emas pertama dipersembahkan pasangan Ayu Mareta Dyasari dan Arif Dwi Pangestu di nomor recurve campuran. Mereka tampil dominan saat menghadapi wakil India dalam laga final.

Baca juga: Kejuaraan Anggar Asia 2025: Indonesia Gagal Tembus, Jam Terbang Jadi Sorotan

Tanpa memberikan celah, Ayu dan Arif menutup pertandingan dalam tiga set langsung dengan skor meyakinkan, yakni 35-33, 35-28, dan 35-32. "Taklukkan India, Mareta dan Arif raih Emas di Asia Cup 2025 Singapura untuk Recurve Mixed Team," keterangan PP Perpani.

Kemenangan 6-0 ini menunjukkan kedalaman pengalaman dan ketenangan mereka dalam laga krusial.

Tim Putri Tak Terbendung

Ayu Mareta sedang fokus memanah dalam pertandingan nomor recurve campuran. Foto/Dok/Ayu Mareta

Ayu Mareta sedang fokus memanah dalam pertandingan nomor recurve campuran. Foto/Dok/Ayu Mareta

Tak lama berselang, giliran tim recurve beregu putri yang mencatatkan prestasi. Ayu kembali tampil, kali ini bersama Rezza Octavia dan Diananda Choirunisa.

Ketiganya membungkam tim kuat asal China dengan skor akhir 6-2. Indonesia unggul pada dua set awal dengan skor 58-55 dan 55-30.

Meskipun sempat kehilangan set ketiga (56-58), trio putri Merah Putih mampu bangkit dan mengamankan kemenangan pada set keempat dengan keunggulan 58-55.

“Sempat memimpin 4-0, kemudian Cina sempat menyusul 4-2, para srikandi kita kemudian menuntaskan permainan 6-2,” tulis Perpani.

Baca juga: PERBATI Resmi Jadi Anggota World Boxing, Rumah Baru bagi Atlet Tinju Indonesia Menuju Pentas Dunia

Prestasi ini menjadi bukti bahwa regenerasi atlet panahan putri Indonesia berjalan dengan baik. Menghadapi lawan yang secara peringkat lebih tinggi, mental bertanding dan kekompakan Ayu, Rezza, dan Diananda menjadi kunci kemenangan.

Nyaris Cetak Hattrick Emas

Arif Dwi Pangestu/Ayu Mareta sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah memenangkan nomor recurve campuran. Foto/Dok/Ayu Mareta

Arif Dwi Pangestu/Ayu Mareta sedang menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah memenangkan nomor recurve campuran. Foto/Dok/Ayu Mareta

Diananda Choirunisa juga tampil di nomor perorangan recurve putri dan nyaris menambah satu emas lagi untuk Indonesia. Menghadapi Menting Yu dari China, Diananda membuka pertandingan dengan keunggulan dua set awal (27-25 dan 27-18).

Namun, Yu tampil solid pada dua set berikutnya dan menyamakan kedudukan. Pertandingan pun harus ditentukan lewat set kelima, di mana Diananda harus mengakui keunggulan Yu dengan skor tipis 27-29.

Hasil ini membuat Diananda membawa pulang medali perak, namun penampilannya tetap mendapat apresiasi tinggi dari tim pelatih. Tambahan satu medali perunggu dipersembahkan Yurike Nina Bonita Pereira di nomor perorangan compound putri.

Dia berhasil mengalahkan wakil Malaysia, Fatin Nurfatehah Mat Saleh, lewat babak shoot-off dramatis dengan skor 10-8. Bonita menunjukkan ketenangan luar biasa di momen penentuan yang penuh tekanan.

Dengan raihan dua emas, satu perak, dan satu perunggu, Indonesia menutup kejuaraan dengan total empat medali.

Hasil ini bukti konsistensi program pembinaan atlet panahan yang dilakukan Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) selama beberapa tahun terakhir.

Modal SEA Games Bangkok 2025

Tim Panahan Indonesia dalam ajang Piala Asia 2025 Singapura. Foto/Dok/Ayu Mareta

Tim Panahan Indonesia dalam ajang Piala Asia 2025 Singapura. Foto/Dok/Ayu Mareta

Sejak ditetapkannya target oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk tampil maksimal di SEA Games Bangkok pada Desember 2025, tim panahan Indonesia langsung melakukan perubahan strategi, termasuk dalam memetakan kekuatan lawan.

PP Perpani pun menjadikan Piala Asia 2025 di Singapura sebagai ajang pemanasan sekaligus uji coba. Hasilnya terbukti menjanjikan. Tim panahan Merah Putih sukses memboyong dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu.

Prestasi ini bukan sekadar catatan manis, melainkan menjadi modal kuat menyongsong ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!