Pencak Silat Satya Bhinneka Indonesia, Rangkul Generasi Muda Lestarikan Budaya dan Raih Prestasi
Wasis Wibowo


LUDUS – Langit mendung yang mengantung di pusat perbelanjaan AEON Mall Cakung di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, tidak menyurutkan puluhan anak-anak berlatih pencak silat. Bertempat di salah satu selasar belakang mereka tampak semangat berlatih pencak silat bersama perguruan Satya Bhinneka Indonesia.
Perguruan Satya Bhinneka Indonesia yang dipimpin Solahudin (53) secara rutin menggelar latihan pencak silat setiap hari Jumat pukul 16.00 sampai 18.00 WIB. Solahudin bersama sang istri, Fatimah (51), turun langsung melatih pencak silat murid Perguruan Satya Bhinneka Indonesia.
“Setiap latihan ada sekitar 65 sampai 80 orang yang berlatih. Kebanyak masih duduk di bangku sekolah, mulai SD, SMP, dan SMA. Ada juga beberapa siswa TK,” kata Solahudin membuka obrolan dengan LUDUS.id, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: Kejuaraan Pencak Silat Seni Jejak Tradisi, Tampilkan Keindahan dan Filosofi dalam Beladiri
Solahudin tidak menarik iuran kepada murid-muridnya untuk berlatih pencak silat bersama. Namun, kendala yang dihadapi jika cuaca sedang hujan, banyak yang berhalangan atau kesulitan datang ke Lokasi latihan di AEON Mall Cakung.
“Banyak yang tertarik untuk ikut latihan pencak silat di sini karena saya mengajarkan seni pencak, bukan sekadar bertarung. Untuk anak-anak banyak yang tertarik dengan seni pencak karena bisa mengembangkan kreativitas,” ungkapnya.

Perguruan Satya Bhinneka Indonesia yang dipimpin Solahudin (53) saat berlatih di AEON Mall Cakung, Jakarta Garden City, Jakarta Timur. Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Solahudin mencontohkan dua muridnya yang merupakan anak kembar Muhammad Irfan Nur Rohman dan Muhammad Ihsan Nur Rohim. Dia menceritakan kedua anak ini tertarik ikut pencak silat sejak masih duduk di Taman Kanak-kanak (TK).
“Pertama kali datang mereka hanya lihat-lihat saja. Setelah tiga kali datang melihat akhirnya mereka tertarik dan bergabung latihan silat bersama di sini,” ungkap Solahudin yang juga merupakan wasit pencak silat kategori seni.
Baca juga: Pencak Silat Walikota Cup 4 Jakarta Utara dan Inspirasi Prestasi Azzahra Palestin
Setelah berlatih rutin selama beberapa tahun Irfan dan Ihsan sudah mampu menampilkan jurus seni pencak silat. Bahkan Irfan dan Ihsan pernah meraih juara pada kejuaraan pencak silat Wali Kota Cup 3 Jakarta Utara untuk kategori seni usia dini.
“Itu tujuan saya melatih pencak silat, pertama melestarikan seni budaya pencak silat yang merupakan warisan leluhur. Kedua menjadi sarana prestasi bagi siswa sehingga bisa mendukung pendidikan sekolah,” ujarnya.

Muhammad Irfan Nur Rohman dan Muhammad Ihsan Nur Rohim saat berlatih pencak silat di AEON Mall Cakung di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Solahudin menambahkan, pencak silat juga bermanfaat bagi kesehatan dan sarana bela diri bagi generasi muda. Selain itu, lewat pencak silat dapat menumbuhkan disiplin dan rasa percaya diri pada generasi muda.
“Banyak manfaat berlatih pencak silat. Untuk itu saya ingin terus mengembangkan pencak silat agar disukai generasi muda,” beber Solahudin yang pertama kali belajar pencak silat ketika masih duduk di kelas 4 SD di daerah Galur Jakarta Utara.
Kembangkan Pencak Silat Seni

Pimpinan Perguruan Satya Bhinneka Indonesia, Solahudin (53) dan istrinya, Fatimah (51), saat memimpin latihan di AEON Mall Cakung di Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Dalam melatih pencak silat, Solahudin tidak hanya fokus pada nomor tarung. Dia juga mengembangkan nomor seni karena dapat mengembangkan kreativitas generasi muda.
Solahudin memadukan dua aliran pencak silat khas Betawi aliaran beksi dengan silat Cimande dari Bogor. Kebetulan dia pertama kali berlatih silat di perguruan Pandawa Sinar Galur yang beraliran Beksi dari gurunya Edi Asnawi bin Tong Da’am.
Baca juga: Ini Perlengkapan Wajib Atlet Pencak Silat, Cegah Cedera saat Bertanding
Kemudian dia juga pernah belajar silat Cimande Bogor dari guru silat bernama Haji Komarudin. Latar belakang itu yang membuat dia memadukan dua aliran ini untuk mengembangkan pencak silat seni di Perguruan Satya Bhinneka Indonesia.
“Saya juga ingin melaksanakan pesan tokoh di Kelapa Gading yang berjasa dalam kehidupan saya, Ayah Tinggal Ali bin Bule. Sebelum meninggal dia berpesan agar saya mengembangkan silat dan jangan tinggalkan seni budaya,” ungkapnya.

Murid Perguruan Satya Bhinneka Indonesia saat berlatih pencak silat di AEON Mall Cakung, Jakarta Garden City, Jakarta Timur, Jumat (12/9/2025). Foto/Wasis Wibowo/LUDUS.id
Solahudin dan istri mulai merintis Perguruan Satya Bhinneka Indonesia pada 17 Agustus 2000 dan mengajarkan pencak silat. Akhirnya pada 17 September 2002 Perguruan Satya Bhinneka Indonesia disahkan lewat surat resmi Menkumham.
“Ketika itu bersamaan ketika wabah Covid di Indonesia. Saya merintis Perguruan Satya Bhinneka Indonesia dan berjalan sampai sekarang. Alhamdulillah muridnya banyak dan sudah mendapatkan prestasi,” ucapnya.
Baca juga: Ayo Gabung Jadi Reseller LUDUS Store, Caranya Mudah dan Komisinya Menarik
Selain di AEON Mall Cakung, Solahudin juga melatih silat di Lapangan Jabesmen setiap hari Rabu dan Sabtu. Kemudian di Lapangan RPTRA Gading Tarian setiap hari Minggu. Setiap latihan ada sekitar 65 murid.
Dengan latar belakang wasit silat nomor seni, Solahudin memperdalam latihan murid-muridnya pada nomor seni. Mengingat banyak aspek penilaian untuk bisa tampil bagus dalam pencak silat nomor seni.

Ada tiga hal yang dinilai dalam pencak silat seni, pertama keindahan gerak dan jurus, kedua kekuatan dalam pukulan dan tendangan, ketiga keserasian kostum dengan jurus yang diperagakan.
“Semua faktor penilaian itu harus ditampilkan dengan baik. Keindahan, kekuatan, dan keserasian harus dipadukan,” ujarnya.
Dua murid silat perguruan Satya Bhinneka Indonesia, Irfan dan Ihsan, mengaku awalnya mengikuti silat karena diajak orangtuanya. Kemudian setelah mencoba dan berlatih mereka pun suka dengan pencak silat.
“Banyak manfaat berlatih pencak silat. Untuk itu saya ingin terus mengembangkan pencak silat agar disukai generasi muda,” Solahudin, Pemimpin Perguruan Satya Bhinneka Indonesia.
Irfan dan Ihsan pernah mendapatkan prestasi juara pertama pencak silat seni pada turnamen Wali Kota Cup 3 Jakarta Utara untuk kategori usia dini. Mereka tertarik dengan seni pencak silat karena bisa meraih prestasi.
“Ada beberapa gerakan yang sulit, tapi bisa dilakukan setelah latihan rutin bersama pelatih di sini. Latihan di sini menyenangkan karena tempatnya di mal jadi ngak bosen dan temennya juga banyak,” ujar Irfan dan Ihsan, kembar yang lahir pada 29 Februari 2016. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan pencak silat dan olahraga beladiri berkualitas dari sejumlah brand ternama.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!