Piala Kapolri 2025 Resmi Dibuka: Bulutangkis, Bhayangkara, dan Harapan Juara Masa Depan
Ludus01

LUDUS - Di GOR Universitas Negeri Jakarta, shuttlecock melesat di udara, menyambut Hari Bhayangkara ke-79. Namun yang melayang di udara bukan hanya kok, melainkan pula harapan dan pesan kebangsaan. Di antara riuh suara raket dan teriakan suporter, terselip keyakinan: bahwa olahraga bukan semata perebutan skor, melainkan cara membangun daya juang, kedisiplinan, dan kolaborasi lintas institusi.

Foto/PBSI
Kejuaraan Bulu tangkis Piala Kapolri 2025 resmi dibuka pada Selasa (2/7) pagi di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur. Turnamen ini digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, dan telah dimulai sehari sebelumnya, 1 Juli, serta akan berlangsung hingga 6 Juli mendatang.
Upacara pembukaan dihadiri oleh perwakilan Kapolri, Irjen Pol Anwar, S.I.K, M.Si yang juga menjabat sebagai AS SDM Kapolri. Dalam sambutannya, Anwar menegaskan bahwa Polri mendukung penuh turnamen ini sebagai wujud nyata perhatian terhadap pengembangan olahraga, baik di tubuh Polri maupun masyarakat luas.

Foto/PBSI
"Polri menyambut dan mendukung turnamen ini sebagai bagian dari komitmen untuk mengembangkan prestasi masyarakat maupun Polri di bidang olahraga," ujar Anwar.
"Selamat bertanding kepada semua peserta. Kalah menang hal biasa, junjung sportivitas dan kekompakan," pesannya.
Tampak hadir pula Ketua Umum PP PBSI sekaligus Kabaharkam Polri Komjen Pol M. Fadil Imran, Sekretaris Jenderal PP PBSI Ricky Soebagdja, jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia, pengurus pusat PBSI, serta perwakilan sponsor.
Bagi Fadil, Piala Kapolri bukan sekadar turnamen tahunan. Ia melihatnya sebagai bentuk sinergi strategis antara PBSI dan institusi kepolisian dalam membangun sistem pembinaan yang terstruktur dan berkelanjutan.

Foto/PBSI
“Piala Kapolri bukan sekadar kejuaraan, tetapi merupakan momentum kolaboratif antara PBSI dengan Polri dalam memperkuat pembinaan olahraga bulutangkis yang berkelanjutan dan terstruktur di bawah semangat bulutangkis untuk kebanggaan dan kegembiraan bangsa,” ujar Fadil.
Fadil menyampaikan bahwa ekosistem bulutangkis harus tumbuh dari hulu ke hilir, dari pembinaan usia dini hingga panggung dunia. Di tengah tantangan olahraga nasional, ia menyebut peran institusi seperti Polri sangat krusial sebagai mitra strategis dalam merawat harapan Indonesia Emas 2045.
“Kita ingin memastikan ekosistem bulutangkis terus tumbuh dari hulu ke hilir, dari pembinaan usia dini hingga panggung internasional. Di tengah tantangan dunia olahraga saat ini, kehadiran dan dukungan institusi seperti Kepolisian Negara Republik Indonesia menjadi bukti nyata bahwa olahraga adalah bagian dari investasi strategis bangsa,” katanya.
“Karena dalam setiap lapangan tersimpan semangat persatuan, disiplin dan daya juang yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” lanjutnya.
Sebagai apresiasi, Fadil mengucapkan terima kasih kepada Polri, khususnya Kapolri, atas dedikasi terhadap kemajuan bulutangkis nasional.

Foto/PBSI
"Terima kasih kepada Bapak Kapolri atas dedikasi terhadap bulutangkis Indonesia. Ini menghidupkan persaingan dan kompetisi. Klub bisa mengukur prestasi lewat kompetisi ini, pembinaan bisa meningkat lewat kompetisi ini," ucapnya.
Harapan yang lebih besar pun disematkan dalam turnamen ini: bahwa dari kompetisi seperti Piala Kapolri, akan muncul generasi baru pebulu tangkis Indonesia yang mampu meneruskan kejayaan di panggung dunia.
“Kami berharap dari kejuaraan ini lahir talenta-talenta masa depan yang kelak mengharumkan nama Indonesia di panggung dunia seperti para legenda dan juara terdahulu,” harap Fadil.
Menutup sambutannya, Fadil menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-79 kepada Korps Bhayangkara.
“Atas nama keluarga besar PP PBSI dan jajaran, kami mengucapkan Dirgahayu ke-79 Bhayangkara. Polri untuk masyarakat dan PBSI untuk Indonesia,” katanya.

Foto/PBSI
Turnamen mungkin hanya berlangsung beberapa hari. Tapi bagi mereka yang percaya bahwa olahraga adalah bahasa persatuan, Piala Kapolri 2025 adalah ruang perjumpaan antara dedikasi, kompetisi, dan mimpi-mimpi yang sedang tumbuh. (*)
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!