Tampil di US Open 2025, Janice Tjen Jawaban Penantian Panjang Tenis Indonesia

Gerry Putra

LUDUS – Setelah 21 tahun absen di sektor tunggal putri Grand Slam, kini Merah Putih kembali berkibar lewat sosok Janice Tjen. Petenis asal Jakarta itu sukses melaju ke babak utama US Open 2025, turnamen tenis paling prestisius di dunia yang akan digelar di New York.

Janice memastikan tiket ke undian utama setelah tampil gemilang di final kualifikasi US Open 2025. Bermain di USTA Billie Jean King National Tennis Center, dia mengalahkan unggulan ketiga asal Jepang, Aoi Ito, dengan skor telak 6-1, 6-2 hanya dalam 49 menit.

Jenice Tjen dalam suatu pertandingan yang menentukan langkah ke US Open 2025. Foto/Dok/justinchaotennisphotography

Jenice Tjen dalam suatu pertandingan yang menentukan langkah ke US Open 2025. Foto/Dok/justinchaotennisphotography

Statistiknya mencengangkan, yakni nol unforced error sepanjang pertandingan. Dominasi itu makin terasa istimewa karena Ito tengah berada dalam performa puncak setelah menyingkirkan dua petenis top 10 dunia sebelumnya.

Dengan kemenangan ini, Janice resmi menjadi tunggal putri Indonesia pertama di Grand Slam sejak Angelique Widjaja di US Open 2004.

Penantian Dua Dekade

Sejak Angelique Widjaja terakhir kali menembus babak utama Grand Slam pada 2004, publik tenis Indonesia seolah kehilangan ikon di sektor tunggal putri.

Selama dua dekade, nama-nama petenis Tanah Air hanya tercatat dalam sejarah tanpa ada yang meneruskan jejak Angie.

Baca juga: Petenis Muda Indonesia Janice Tjen Borong Gelar ITF di Taipei

Kini, penantian panjang itu menemukan jawabannya. Akun resmi Republik Indonesia di Instagram ikut memberi apresiasi dengan menulis:

“Telah berhasil menembus babak utama US Open 2025, sebagai Petenis Tunggal Putri Indonesia, membawa nama bangsa kembali ke kompetisi tenis paling bergengsi di dunia, setelah Angelique Widjaja di US Open tahun 2004.”

Komentar ini ramai dibagikan warganet, menjadi penanda bahwa keberhasilan Janice bukan sekadar prestasi individu, melainkan juga kebanggaan nasional.

Jalan Panjang Menuju Grand Slam

Jenice Tjen mengangkat trofi dalam suatu turnamen tenis Internasional. Foto/Dok/Jenice Tjen

Jenice Tjen mengangkat trofi dalam suatu turnamen tenis Internasional. Foto/Dok/Jenice Tjen

Keberhasilan Janice tidak datang secara instan. Setelah menuntaskan pendidikan di Pepperdine University, California, dia sempat bermain di sistem liga mahasiswa NCAA yang terkenal ketat.

Liga itu membentuk mentalnya sebelum meniti jalur profesional. Sejak 2023, Janice mulai serius menapaki tur ITF.

Dia sempat memperkuat Indonesia di Asian Games Hangzhou, meraih medali perunggu ganda putri bersama Aldila Sutjiadi.

Baca juga: Iga Swiatek Juara Wimbledon, Cetak Poin Sempurna Kalahkan Amanda Anisimova

Setahun kemudian, dia tampil di PON Aceh-Sumatera Utara 2024 membela Jawa Timur, lagi-lagi tanpa kehilangan satu set pun.

Tahun ini menjadi titik balik karier Janice. Pada Mei 2025, dia meraih dua gelar ITF W35 di Korea Selatan, sebelum menorehkan empat gelar tunggal beruntun dan tiga gelar ganda di bulan berikutnya.

Tak hanya itu, dia mencatat 42 set kemenangan beruntun, sebuah rekor yang membuat namanya semakin diperhitungkan.

Konsistensi ini membuatnya dinobatkan sebagai ITF Player of the Month dua bulan berturut-turut. Menariknya, sebagian besar pencapaian itu dia raih tanpa pelatih tetap, hanya sesekali didampingi Beatrice Gumulya dan Jessica Rompies.

Berkat torehan tersebut, Janice masuk Top 200 WTA dan mendapatkan tiket kualifikasi US Open. Sebagai adaptasi di Amerika, dia mengikuti beberapa turnamen ITF seperti W75 Lexington dan W100 Landisville.

Dia menjadi runner-up dua pekan beruntun. Dari situlah peringkatnya melonjak ke posisi 147 dunia.

Menghidupkan Kembali Harapan

Jenice Tjen dalam suatu pertandingan yang menentukan langkah ke US Open 2025. Foto/Dok/justinchaotennisphotography

Jenice Tjen dalam suatu pertandingan yang menentukan langkah ke US Open 2025. Foto/Dok/justinchaotennisphotography

Langkah Janice di US Open bukan hanya tentang dirinya. Dia menjadi simbol bahwa tenis putri Indonesia masih punya potensi besar.

Banyak pihak menyamakan ceritanya dengan kisah Emma Raducanu, juara US Open 2021 yang menembus dari babak kualifikasi.

Sejarah tenis Indonesia sebenarnya kaya dengan nama besar. Dari Lita Liem Sugiarto dan Lany Kaligis di Wimbledon 1971, hingga Yayuk Basuki yang sempat menembus perempat final Wimbledon 1997.

Namun dalam dua dekade terakhir, kiprah tenis putri Indonesia seolah meredup karena minimnya turnamen profesional di dalam negeri.

Baca juga: Merdeka! Ayo Dapatkan Diskon 10% di LUDUS Store untuk Perlengkapan Beladiri Tusah dan Adidas

Dengan hadirnya Janice di Grand Slam, harapan itu menyala kembali. Publik berharap dia tidak hanya menjadi sosok tunggal, tapi juga pembuka jalan bagi generasi baru.

Janice Tjen adalah simbol kebangkitan tenis Indonesia. Berjalan dari mahasiswi NCAA, juara ITF, hingga kini mencatat sejarah di US Open 2025, dia membuktikan bahwa mimpi bisa diraih dengan konsistensi dan kerja keras.

Lebih dari sekadar menembus babak utama Grand Slam, Janice membawa kembali kebanggaan yang sudah lama hilang dari tenis putri Indonesia.

Dia bukan hanya penerus Yayuk Basuki dan Angelique Widjaja, tetapi juga harapan baru bagi masa depan olahraga tenis di Tanah Air. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan taekwondo berkualitas dari sejumlah brand ternama.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!