
Tulisan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi ludus.id

Ketika Janice Tjen melangkah ke babak dua AS Terbuka dini hari tadi (Senin, 25/8/25), ia telah mengantongi hadiah uang hanya sedikit saja di bawah yang telah dikumpulkannya selama beberapa tahun dari Tur ITF yang sebanyak 82.632 USD. Langkahnya tadi pagi itu, memberinya hadiah sebesar 154.000 USD. Lalu, jika ia bisa menaklukkan Emma Raducanu, maka jumlah sebesar 237.000 USD akan digenggam. Nilai-nilai ini belum termasuk pajak.
AS Terbuka menjadi turnamen tenis seri Grand Slam pertama yang menyamakan jumlah prize money untuk putra dan putri. Langkah ini dipelopori oleh Billie Jean King yang memperjuangkan kesetaraan prize money petenis putri di tahun 1973.
Puluhan tahun berselang baru Australia Terbuka yg konsisten menyamakan jumlah hadiahnya di tahun 2001, setelah lewat perjuangan yang digerakkan oleh Martina Navratilova sejak awal tahun 1990-an.
Kebetulan saat itu saya juga ada di ruang jumpa pers Flinders Park tempat Australia Open diadakan, dan petenis putra Belanda Richard Krajicek mengutarakan keberatannya atas usulan persamaan prize money ini. Krajicek menyebut bahwa pertandingan tenis putri itu hanya tempat para 'fat pig' bertanding, dengan gim yang sedikit.
Krajicek tak pernah tahu, bahwa sepanjang jumpa pers itu sebenarnya Martina Navratilova duduk di antara para wartawan yang berkumpul. Tentu Martina tak mau konfrontasi di situ, ia langsung pergi dengan wajah nyengir tak senang. Tapi membuat Krajicek menyadari bahwa Martina menontonnya saja sudah membuat Krajicek seperti tertangkap basah.
Akhirnya perjuangan ini berhasil setelah melewati sekian tahun, dan Australia Terbuka konsisten menyamakan prize money-nya di tahun 2001. Lima tahun kemudian Roland Garros mengikuti penyamaan prize money, dan diikuti Wimbledon di tahun 2007.
Sebagai gambaran peraihan prize money Janice Tjen di Tur ITF sepanjang tahun 2025 adalah 57.443 USD, setahun sebelumnya di tahun 2024 sebesar 22.159USD, sementara di tahun 2022 hanya 2.527 USD.
Janice benar-benar merangkak untuk menaikkan peringkatnya tanpa mempedulikan prize money. Ia tak pernah turun di WTA Tour yang prize money-nya jelas-jelas jauh lebih tinggi dibanding ITF Tour hingga akhirnya kini bisa sampai ke Grand Slam.
Semoga Janice Tjen bisa meredam Emma Raducanu di babak kedua, petenis yang menginspirasinya saat masih di college.
Tyas Soemarto, Wartawan Olahraga Senior/Pengamat Tenis
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
John Doe
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!