UFC 316: Merab Dvalishvili Kunci Kemenangan, O'Malley Tak Berkutik

Gerry Putra

Merab Dvalishvili merayakan kemenangannya di octagon UFC 306. Foto/UFC

LUDUS - Merab Dvalishvili membuktikan dirinya belum tersentuh di puncak divisi bantam UFC. Dalam duel utama UFC 316 di Prudential Center, New Jersey, Minggu (8/6/2025) 'The Machine' sukses mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan Sean O'Malley dengan kuncian di ronde ketiga.

Pertarungan ini menjadi rematch yang dinantikan banyak penggemar setelah pertemuan pertama mereka di UFC 306, September tahun lalu, berakhir dengan kemenangan mutlak untuk Dvalishvili.

Saat itu, dia merebut sabuk dari tangan O’Malley. Kali ini, Dvalishvili tampil lebih dominan dan menyudahi pertarungan tanpa perlu keputusan juri.

Merab Dvalishvili merayakan kemenangannya di octagon UFC 316. Foto/UFC

Merab Dvalishvili merayakan kemenangannya di octagon UFC 316. Foto/UFC

Duel dibuka dengan kehati-hatian dari kedua petarung. O'Malley mencoba menggebrak lewat spinning kick di awal, tetapi gagal mengenai sasaran.

Dvalishvili merespons dengan tekanan konstan, memaksa O'Malley mundur ke pagar oktagon. Dalam posisi itu, Dvalishvili mulai menunjukkan kekuatan gulatnya, membawa pertarungan ke bawah dan mendaratkan sejumlah pukulan dan siku tajam untuk menutup ronde pertama.

Baca juga: Bilal 'Aing Still Kasep' Hasan Pertahankan Sabuk Juara Flyweight

Memasuki ronde kedua, O’Malley mencoba membalas dengan kombinasi pukulan, namun tetap kesulitan menghadapi tekanan dan kontrol Dvalishvili.

Satu momen penting terjadi saat O'Malley berhasil mendaratkan beberapa pukulan bersih, tetapi pertahanan Dvalishvili tetap solid. Bahkan dia kembali mendorong O'Malley ke pagar dan beberapa kali nyaris mencetak takedown.

Ronde ketiga menjadi akhir dari segalanya. Dvalishvili menangkap dan membanting O’Malley sebelum mengontrolnya di atas kanvas.

Setelah beberapa menit mendominasi posisi, Dvalishvili melancarkan north, south choke, teknik kuncian langka namun mematikan. Tak mampu melepaskan diri, O’Malley akhirnya melakukan tap sebagai tanda menyerah.

Baca juga: Mengenal Perlengkapan Taekwondo untuk Keselamatan dan Performa Atlet

Kemenangan ini menjadi pertahanan gelar pertama yang sukses untuk Dvalishvili, sekaligus memperpanjang rekor kemenangannya menjadi 12 kali beruntun. Catatan totalnya kini 19 menang dan 4 kalah.

Sebaliknya, O’Malley yang sempat mencatatkan tujuh kemenangan beruntun sebelum kalah dari Dvalishvili tahun lalu, kini mencatat rekor 18-2-1 (no contest). Kekalahan ini membuat posisinya sebagai penantang utama kembali dipertanyakan.

Peran Besar Aljamain Sterling

Merab Dvalishvili berselebrasi dengan sabuk juara UFC. Foto/Luke Thomas

Merab Dvalishvili berselebrasi dengan sabuk juara UFC. Foto/Luke Thomas

Menariknya, seusai laga, Dvalishvili tak hanya merayakan kemenangan, tapi juga mengungkap peran besar seorang rekan dalam kesuksesannya kali ini, yakni Aljamain Sterling.

“Dalam pemusatan latihan ini, teman saya Aljamain Sterling sangat membantu saya,” ujar Dvalishvili dikutip dari bjpenn.com.

“Dia tidak memiliki laga (yang sudah dijadwalkan), dia akan menikah. Dia tidak terlalu menyukai sparring, namun dia berlatih dengan saya tiga kali seminggu (untuk meniru O'Malley),” lanjutnya.

Sterling, mantan juara kelas bantam UFC dan sahabat dekat Dvalishvili, dikenal memiliki gaya bertarung agresif dengan kombinasi striking dan grappling yang tajam. Dvalishvili mengakui hal itu sangat membantunya dalam menyiapkan strategi menghadapi O’Malley.

“Dia dua kali lebih baik dari Sean O'Malley dalam hal menyerang. Dia tidak mencoba menyerang saya, menjatuhkan. Saya berterima kasih pada teman saya, Aljamain Sterling,” ucap Dvalishvili.

Rasa hormat yang ditunjukkan Dvalishvili kepada Sterling mencerminkan kedekatan mereka di dalam dan luar oktagon. Mereka berlatih bersama di bawah bendera Serra-Longo Fight Team dan telah lama saling mendukung karier masing-masing.

Merab Dvalishvili merayakan kemenangan di UFC 316. Foto/Zulfa LCC

Merab Dvalishvili merayakan kemenangan di UFC 316. Foto/Zulfa LCC

Terlepas dari duel lawan O'Malley, Dvalishvili telah menyatakan ingin melanjutkan momentumnya. Dia menargetkan dua laga tambahan sebelum tahun 2025 berakhir.

Salah satu nama yang dia incar adalah Cory Sandhagen, yang disebutnya sebagai petarung berbahaya dengan rekor impresif—empat kemenangan dalam lima pertarungan terakhir.

Meskipun belum mengungkap nama calon lawan satunya, Dvalishvili memastikan bahwa dirinya belum akan beristirahat lama. Dia ingin tetap aktif dan mempertahankan statusnya sebagai raja divisi bantam UFC. (*)

APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

John Doe

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!