

LUDUS – Kecintaan dan ketekunan Varadisa Septi Putri pada olahraga gulat akhirnya mengantarkan meraih prestasi tertinggi di ajang PON Bela Diri 2025. Pegulat asal Malang, Jawa Timur meraih medali Emas di nomor gaya bebas putri -76 kg di Djarum Arena 2A, Kaliputu, Kudus.
Ketenangan wajahnya yang manis tak menutupi kerasnya perjuangan di atas matras. Varadisa menundukkan wakil Sumatera Utara, Agata Clara Garcia Br Tarigan, lewat pertarungan sengit yang berakhir 6-5.
Bagi dara berusia 23 tahun itu, kemenangan kali ini bukan sekadar soal medali. Prestasi ini hasil dari pilihan hidup yang dipertahankan selama bertahun-tahun.
Baca juga: Pekan Istimewa Jelang PON Bela Diri 2025 Kudus, Semarak Atraksi Bela Diri di Alun-alun Kota Kretek
Kisah Varadisa di dunia gulat bermula tanpa rencana besar. Semuanya terjadi karena ajakan kakaknya ketika masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Dulu pertama kali itu diajak kakak waktu SD,” kenangnya sambil tersenyum setelah menerima medali emas.

Varadisa sedang berpose dengan medali emas yang diperoleh di PON Bela Diri 2025 Kudus. Foto/ponbeladiri
Ajakan sederhana itu menjadi titik awal perjalanan panjangnya. Dari latihan di Malang, Varadisa mulai turun di berbagai kejuaraan lokal sebelum akhirnya masuk ke tim Jawa Timur.
Lulusan Universitas Merdeka Malang ini tumbuh bukan dari keluarga atlet, tetapi dari kemauan belajar dan semangat untuk terus berkembang.
Baca juga: 5 Fakta Ironi Pemecatan Patrick Kluivert dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Nama Varadisa mulai dikenal setelah tampil di PON Papua 2021. Dia langsung meraih emas pada debutnya.
Sejak saat itu, langkahnya tak pernah surut. Dia terus berlatih, memperkuat teknik, dan menambah pengalaman di berbagai ajang internasional.

Varadisa saat beraksi di matras gulat PON Bela Diri 2025 Kudus. Foto/ponbeladiri
Pada SEA Games 2023, Varadisa membawa pulang medali perak untuk Indonesia. Tak lama berselang, di Korea Open International Tournament, dia mempersembahkan medali perunggu.
Setiap langkahnya menunjukkan bahwa kerja keras dan disiplin selalu menjadi fondasi dari prestasi. “Kayaknya emang udah passion-nya di sini ya,” ujarnya singkat atas kecintaannya pada olahraga gulat.
“Gulat sudah jadi bagian dari hidup saya,” Varadisa Septi Putri, Atlet Gulat Putri dari Malang, Jawa Timur.
Perjalanan panjang Varadisa tak lepas dari dukungan keluarganya, terutama sang kakak yang memperkenalkan gulat sejak awal. “Orang tua nggak ada yang gulat, cuma aku sama kakak saja,” katanya.
Meskipun menekuni cabang olahraga yang jarang digeluti perempuan, Varadisa tidak pernah merasa minder. Dia justru menikmati setiap proses, dari latihan yang melelahkan hingga pertarungan berat yang menguji fisik dan mental.
Lebih dari Sekadar Emas

Varadasi saat mencoba membanting lawannya di ajang PON Bela Diri 2025. Foto/ponbeladiri
Bagi Varadisa, medali emas di Kudus bukan hanya simbol kemenangan, melainkan hasil dari pilihan berani yang dijalani dengan sepenuh hati. Dia membuktikan bahwa perempuan pun mampu bersinar di arena yang identik dengan kekuatan dan ketegasan.
Keteguhan hatinya menjadi inspirasi bagi banyak atlet muda, bahwa jalan menuju prestasi tidak selalu harus dimulai dari kemewahan atau fasilitas terbaik. Terkadang, cukup dari rasa penasaran dan keberanian untuk bertahan di jalur yang diyakini.
“Gulat sudah jadi bagian dari hidup saya,” ucapnya menutup perbincangan. Langkah Varadisa Septi Putri di PON Bela Diri 2025 menegaskan satu hal sederhana, yakni ketika seseorang setia pada pilihannya, hasil terbaik akan datang pada waktunya. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan gulat dan olahraga bela diri lain yang berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.
Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).
APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?
MULAI BAGIKAN
Response (0)
Login untuk berkomentar
Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.
No comments yet. Be the first to comment!