Febby Tri Santoso, Si Manis yang Jatuh Cinta pada Bantingan

Gerry Putra

LUDUS – Tidak semua perempuan menikmati olahraga yang keras dan penuh benturan. Namun, bagi Febby Tri Santoso, justru di sanalah dia menemukan kesenangan.

Atlet sambo asal Banten itu mengaku jatuh cinta pada olahraga bela diri karena satu hal yang membuatnya berbeda: adrenalin dan bantingan.

Bagi kebanyakan perempuan, bola basket atau sepak bola merupakan olahraga yang mudah dimainkan. Namun, dua olahraga populer itu tak membuat Febby kepincut.

Baca juga: Perjalanan Panjang Tim Sambo Sumatera Barat Berbuah Emas PON Bela Diri Kudus

Dia memilih cabang olahraga yang memacu adrenalin disertai dengan teknik bantingan yang menjadi ciri khasnya. “Kalau untuk basket itu lebih dominan lari dan saya nggak suka lari,” ucap Febby sambil tersenyum.

“Saya lebih suka beradrenalin. Basket memang ada adrenalinnya, tapi bela diri itu langsung bersentuhan dengan orang. Jadi adrenalinnya lebih terasa, apalagi karena saya juga suka bantingan,” lanjutnya.

Febby Tri Santoso berpose setelah pertandingan. Foto/ponbeladiri

Febby Tri Santoso berpose setelah pertandingan. Foto/ponbeladiri


Pilihan Febby untuk menekuni sambo bukan tanpa alasan. Dia pernah menekuni judo lebih dulu sebelum akhirnya pindah cabang pada 2023. Dari judo, dia mengenal teknik dasar bantingan yang kini menjadi kekuatannya di arena sambo.

“Awalnya saya cuma ikut-ikutan teman latihan judo, tapi lama-lama malah keterusan. Setelah pindah ke sambo, saya merasa ini olahraga yang benar-benar cocok,” katanya.

Baca juga: 1.020 Atlet Ikuti Kejuaraan Nasional Taekwondo Kadisdikpora Bali Cup 2025

Kecocokan itu dibuktikan Febby lewat prestasi gemilang di ajang PON Bela Diri Kudus 2025. Turun di kelas -54 kg putri sport, dia tampil dominan sejak babak awal hingga final.

Di partai puncak, Febby menundukkan wakil Sumatra Barat, Anugrah R. Anggun, dengan skor telak 8-0. Kemenangan itu memastikan medali emas bagi kontingen Banten sekaligus menegaskan status Febby sebagai salah satu atlet muda potensial di dunia sambo.

“Persaingannya cukup ketat, tapi mungkin ini rezeki saya. Saya bersyukur bisa mendapatkan medali emas,” tutur atlet berusia 21 tahun itu.

Namun, perjalanan menuju podium bukan tanpa tantangan. Febby sempat mengalami dislokasi bahu setelah pertandingan pertama, tetapi dia memilih untuk tidak menyerah.

Latihan keras selama lebih dari tiga bulan, dua kali sehari, menjadi bekal utama yang membuatnya mampu tampil tangguh hingga akhir.

“Latihan saya rutin setiap pagi dan sore, bahkan kadang ikut latihan bareng atlet judo di Toray Judo Club,” ujarnya.

Febby Tri Santoso bersiap sebelum pertandingan. Foto/ponbeladiri

Febby Tri Santoso bersiap sebelum pertandingan. Foto/ponbeladiri

Meskipun sudah meraih emas, Febby mengaku belum puas. Dia menegaskan masih memiliki ambisi besar untuk mempertahankan performa dan kembali naik podium tertinggi di ajang berikutnya.

“Ya, saya targetnya di PON nanti emas lagi,” tegasnya penuh semangat.

Di atas matras, Febby bukan hanya petarung, tapi juga representasi semangat muda yang tak takut mengambil risiko di dunia bela diri. Febby Tri Santoso membuktikan bahwa cinta terhadap tantangan bisa membawanya ke prestasi. (*)

Silakan kunjungi LUDUS Store untuk mendapatkan berbagai perlengkapan olahraga bela diri berkualitas dari sejumlah brand ternama. Dapatkan harga lebih murah, transaksi yang aman, dan pengiriman cepat.

Anda juga bisa mengunjungi media sosial dan market place LUDUS Store di Shopee (Ludus Store), Tokopedia (Ludus Store), TikTok (ludusstoreofficial), dan Instagram (@ludusstoreofficial).


APA KAMU SUKA DENGAN ARTIKEL INI ?

MULAI BAGIKAN

Response (0)

Login untuk berkomentar

Silakan login untuk berkomentar pada artikel ini.

No comments yet. Be the first to comment!